PENGARUH SENAM WAJAH TERHADAP JUMLAH SEKRESI SALIVA PADA LANSIA DI PUSKESMAS MANDIANGIN KOTA BUKITTINGGI

Lanjut usia (lansia) merupakan salah satu fase dalam kehidupan manusia. Terdapat
beberapa perubahan fungsi tubuh dan organ, salah satunya adalah penurunan fungsi
rongga mulut seperti penurunan produksi saliva. Sekresi saliva yang menurun akan
menyebabkan kondisi rongga mulut yang buruk. Salah satu pencegahannya adalah
dengan melakukan senam wajah. Senam wajah dapat menstimulasi sekresi saliva dan
fungsi rongga mulut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
senam wajah terhadap jumlah sekresi saliva pada lansia. Metode penelitian Quasi
experimental dengan desain one group pre test post test design. Teknik pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 78 sampel dimana
subjek meludahkan saliva sebanyak 2 kali sebelum senam wajah, lalu dilakukan senam
wajah, subjek berpuasa selama satu jam dan subjek diminta meludahkan saliva kembali
sebanyak 2 kali. Hasil penelitian ini dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed
Ranks. Jenis kelamin responden terbanyak yaitu perempuan sebanyak 68 orang
(86.1%), sedangkan responden laki-laki sebanyak 11 orang (13.9%), rerata usia
responden pada penelitian ini berusia 65 tahun dengan responden terbanyak berusia 68
tahun, rerata sekresi saliva sebelum senam wajah 1,11 ml dan rerata sesudah senam
wajah 1,62 ml hasil analisis statistik signifikansi p value 0,001 (p < 0,05) menunjukan
adanya perbedaan yang signifikan antara jumlah sekresi saliva sebelum dan sesudah
melakukan senam wajah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah senam wajah
berpengaruh terhadap peningkatan jumlah sekresi saliva pada lansia