PENGARUH POSISI E-GLASS FIBER NON DENTAL TERHADAP KEKUATAN FLEKSURAL FIBER REINFORCED COMPOSITE

Gigi tiruan merupakan perawatan yang tepat untuk menggantikan gigi yang hilang.
Bahan yang paling sering digunakan pada perawatan gigi tiruan cekat dalam praktik
klinis adalah porcelain fused to metal namun memiliki kekurangan seperti estetik
nya yang kurang, memicu hipersensitifitas pada pasien tertentu serta preparasi dari
bahan PFM juga membutuhkan pengurangan jaringan gigi yang cukup luas.
Alternatif bahan yang dapat digunakan untuk gigi tiruan cekat adalah Fiber
Reinforced Composite dengan E-glass fiber dental yang memiliki kelebihan seperti
biokompatibilitas, estetika yang baik, serta mudah beradaptasi dengan lingkungan
rongga mulut. Ketersediaan E-glass fiber dental di Indonesia masih terbatas dengan
harga yang cukup mahal. E-glass fiber non dental secara umum telah digunakan di
bidang teknik yang memiliki komposisi hampir sama dengan E-glass fiber dental.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh posisi E-glass fiber non
dental terhadap kekuatan fleksural Fiber reinforced composite. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode eksperimental dimana Fiber reinforced composite
dengan E-glass fiber non dental dengan posisi compression side, neutral axis dan
tension side diuji dengan alat Universal Testing Machine (UTM). Analisis data
menggunakan uji One Way Anova. Hasil uji pada Fiber reinforced composite
dengan fiber pada posisi tension side memiliki kekuatan fleksural tertinggi dengan
nilai 213.11 MPa. Fiber reinforced composite dengan fiber pada compression side
memiliki nilai terendah 179.98 MPa. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat
pengaruh posisi E-glass fiber non dental terhadap kekuatan fleksural Fiber
reinforced composite. Fiber pada posisi tension memiliki kekuatan fleksural yang
terbaik