HUBUNGAN PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK DENGAN KADAR IL-8 PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RSI SITI RAHMAH PADANG

Latar belakang: Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat dengan prevalensi
tinggi dan menjadi beban besar bagi sistem kesehatan. Terapi utama
menggunakan obat antipsikotik yang dapat memengaruhi sistem imun.
Interleukin-8 (IL-8) merupakan sitokin proinflamasi yang berperan dalam proses
neuroinflamasi dan patogenesis skizofrenia. Peningkatan kadar IL-8 ditemukan
pada pasien skizofrenia dan dapat dipengaruhi oleh terapi antipsikotik.
Tujuan: Mengetahui data demografi dan data klinis pada pasien skizofrenia,
mengetahui kadar IL-8 pada pasien skizofrenia di RSI Siti rahmah Padang,
mengetahui hubungan penggunaan obat antipsikotik dengan kadar IL-8 pada
pasien skizofrenia di RSI Siti Rahmah Padang.
Metode: Penelitian ini bersifat analitik komparatif dengan rancangan case control
menggunakan 50 sampel data biologis tersimpan, terdiri dari 25 pasien skizofrenia
yang mendapat terapi antipsikotik dan 25 kontrol sehat. Pemeriksaan kadar IL-8
dilakukan menggunakan metode ELISA, dan data dianalisis secara bivariat
dengan uji Independent Sample Test.
Hasil: Karakteristik demografi dan data klinis pasien skizofrenia ditemukan
paling banyak berada pada rentang usia 36–45 tahun, sedangkan pada kontrol
sehat paling banyak pada rentang usia 17-25 tahun. Jenis kelamin kelompok
skizofrenia dan kontrol sehat yang mendapat antipsikotik didominasi oleh kategori
lagi-laki dan pada antipsikotik pasien skizofrenia mengonsumsi paling banyak
pada kategori atipikal. Rata-rata kadar IL-8 pada pasien skizofrenia lebih besar
dibandingkan kontrol sehat. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat
hubungan bermakna antara penggunaan obat antipsikotik dengan kadar IL-8
(p > 0,05).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara penggunaan obat antipsikotik
dengan kadar IL-8 pada pasien skizofrenia di RSI Siti Rahmah Padang.