DETERMINAN FAKTOR KINERJA PUSKESMAS BERBASIS BALDRIGE PERFORMANCE EXCELLENCE YANG DIPERANTARAI OLEH SOFT SKILLS

Kinerja Puskesmas berbasis Baldrige Performance Excellence berada pada angka 669,39, yaitu pada level emerging business leader (average) yang berpotensi ditingkatkan untuk mencapai level excellence, dengan penataan yang komprehensif. Persoalan pada soft skills, yaitu dari 58,93% pelayanan yang belum optimal, 69,67% adalah karena persoalan interaksi petugas dengan pasien, yang berkaitan dengan kompetensi afektif dan sosial. Penelitian ini bertujuan menemukan peran soft skills sebagai perantara faktor-faktor determinan dengan kinerja, yang bermuara pada penemuan model dan diagram jalur model.
Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, pengumpulan data melalui alat ukur kuesioner kepada 351 sampel yang dijaring dengan metode proportional cluster random sampling. Kinerja Puskemas dihipotesiskan dipengaruhi oleh variabel faktor determinan, yang diperantarai oleh soft skills. Jawaban permasalahan penelitian dan konfirmasi hipotesis dilakukan melalui serangkaian analisa menggunakan software Smart-PLS (Partial Least Square).
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar (73,33%) hubungan antar variabel laten yang diuji, menghasilkan nilai T Statistics yang signifikan (≥1,65), bahkan hampir separoh (46,67%) signifikansinya berada pada tingkat kepercayaan 99%. Menemukan bahwa Soft Skills direpresentasikan secara signifikan oleh 27 dimensi, menemukan empat hipotesis diterima, yaitu soft skills terbukti berperan dalam memperkuat hubungan antara karakter, motivasi, pengalaman, dan pelatihan khusus dengan kinerja. Selanjutnya menemukan persamaan model “Peranan Soft Skills sebagai Perantara Faktor Determinan dengan Kinerja Berbasis Baldrige Performance Excellence”. Sekaligus menemukan model diagram jalur, dengan empat jalur hubungan.
Peneliti merekomendasikan agar pengambil kebijakan mempertahankan dan meningkatkan kinerja petugas di Puskesmas dengan mengembangkan soft skills melalui penyusunan program dan kebijakan: membangun karakter, meningkatkan motivasi, merumuskan panduan pertimbangan pengisian tanggung jawab jabatan tertentu yang berlandaskan pada pengalaman petugas, dan menyelenggarakan pelatihan khusus yang menekankan pada indikator paling representatif sesuai temuan.
Kata kunci : karakter, motivasi, pengalaman, pelatihan, soft skills, kinerja.
Rujukan : 145 (1995-2013).