PENGUKURAN DOSIS EFEKTIF ORGAN TIROID PASIEN DEWASA PADA PEMERIKSAAN THORAX DI RUMAH SAKIT IBNU SINA PADANG

Pemeriksaan radiologi thorax merupakan prosedur diagnostik yang paling
sering dilakukan untuk menilai kondisi organ dada, namun paparan sinar-X pada
pemeriksaan ini juga dapat mengenai organ sensitif di sekitarnya seperti kelenjar
tiroid. Tiroid merupakan organ endokrin yang sangat rentan terhadap radiasi,
sehingga penting dilakukan pengukuran dosis efektif guna memastikan keamanan
pasien. Tujuannya adalah untuk mengetahui besarnya dosis efektif organ tiroid pada
pasien dewasa saat pemeriksaan thorax.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode
eksperimental yang dilakukan di Rumah Sakit Ibnu Sina Padang, pada bulan
september 2025 dengan sampel sebanyak 7 orang pasien. Pengukuran dosis
dilakukan menggunakan TLD (Thermoluminescent Dosimeter) yang ditempelkan
pada daerah tiroid selama pemeriksaan proyeksi thorax AP (Antero Posterior). Data
hasil bacaan TLD dikonversi menjadi dosis serap, kemudian dihitung dosis
ekuivalen dan dosis efektif dengan memperhitungkan faktor bobot jaringan tiroid
sesuai standar ICRP 103.
Pada pemeriksaan ini didapatkan hasil dosis efektif yang diterima organ
tiroid berkisar antara 0,032 mSv hingga 0,039 mSv dengan nilai rata-rata 0,035
mSv. Berdasarkan Perka BAPETEN No. 04 Tahun 2013 tiroid adalah 15 mSv. Dosis
radiasi yang diterima tiroid dinyatakan aman karena tidak melebihi batas yang telah
ditentukan. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa paparan radiasi yang
diterima organ tiroid pada pemeriksaan thorax masih tergolong aman, namun
prinsip proteksi radiasi seperti justifikasi, optimisasi, dan limitasi dosis tetap perlu
diterapkan untuk menjamin keselamatan pasien.