PENGARUH SELF-EFFICACY, TOLERANCE FOR RISK, DAN LATAR BELAKANG KELUARGA TERHADAP MINAT ENTREPRENEURSHIP UMKM DI KOTA PADANG

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial self efficacy,
tolerance for risk, dan latar belakang keluarga terhadap minat entrepreneurship.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan self efficacy,
tolerance for risk, dan latar belakang keluarga terhadap minat entrepreneurship.
Jenis penelitian ini adalah mix metod yang merupakan perpaduan antara
penelitian kualitatif dan kuantitatif yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian secara
umum. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 47.692 orang. Penarikan sampel
menggunakan teknik purposive sampling sehingga diperoleh sampel 100 orang responden
yang merupakan pengelola UMKM di Kota Padang. Teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner dan wawancara dengan tiga orang informan yang merupakan
perwakilan setiap sampel.
Hasil penelitian secara kuantitatif menunjukkan bahwa variabel Self-Efficacy
memiliki nilai t hitung 4,027 > t tabel 1,665 dengan signifikan 0,000 < 0,05, artinya
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Entrepreneurship maka H1 diterima.
Variabel Tolerance for Risk juga berpengaruh positif dan signifikan dengan t hitung 6,117
> t tabel 1,665 dan sig. 0,000 < 0,05, sehingga H2 diterima. Sementara itu, variabel Latar
Belakang Keluarga memiliki nilai t hitung 0,862 < t tabel 1,665 dengan sig. 0,391 > 0,05,
yang berarti tidak berpengaruh signifikan terhadap Minat Entrepreneurship, sehingga H3
ditolak.
Secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat
Entrepreneurship (Y) pada pelaku UMKM di Kota Padang. Hal ini dibuktikan melalui uji
F dengan nilai F hitung sebesar 36,585 > F tabel 2,704 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05,
sehingga H4 diterima. Hasil wawancara dengan tiga pelaku UMKM kuliner menunjukkan
bahwa secara kualitatif temuan penelitian memperkuat hasil kuantitatif. karena para
informan menunjukkan keyakinan diri tinggi, kedisiplinan, serta keberanian menghadapi
risiko. Sementara itu, latar belakang keluarga hanya memberikan dukungan moral tanpa
pengaruh signifikan terhadap minat entrepreneurship.