HUBUNGAN PENGGUNAAN OBAT GOLONGAN STATIN TERHADAP GDS PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAPRSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Latar belakang. Dislipidemia merupakan salah satu komplikasi umum pada pasien
diabetes melitus tipe 2 yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Terapi penurun
lipid seperti statin sering digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol pada pasien dengan
diabetes. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan obat
golongan statin dan kadar gds pada pasien diabetes melitus tipe 2. Metode. Penelitian ini
menggunakan desain deskriptif kuantitaif dengan pendekatan retrospektif. Data diperoleh
dari rekam medis 82 pasien yang menjalani pengobatan di instalasi rawat inap RSUP Dr. M.
Djamil Padang. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh pasien dislipidemia
mendapatkan terapi golongan statin, dengan 96,3% pasien menggunakan atorvastatin dan 3,7 %
menggunakan simvastatin. Rata-rata penurunan kadar gula darah sewaktu (GDS) pada
pengguna atorvastatin 55,65 mg/dL, sedangkan simvastatin sebesar 84,75 mg/dL. Meskipun
terdapat perbedaan, secara klinis perbedaan tersebut tidak signifikan. Kesimpulannya,
atorvastatin merupakan terapi utama dislipidemia pada pasien diabetes melitus tipe 2, dengan
efektivitas yang relatif serupa dengan simvastatin dalam menurunkan kadar glukosa darah.
Kesimpulan. Rata-rata penurunan gula darah sewaktu lebih tinggi pada penggunaan
simvastatin dibandingkan atorvastatin, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jenis
statin dengan efektivitas penurunan GDS. Penurunan GDS pada pasien diabetes melitus tipe
2 juga dipengaruhi oleh faktor obat, karakteristik pasien, dan kondisi klinis