HUBUNGAN BEBAN KERJA PENATA ANESTESI DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN ANESTESI DI KOTA PADANG

Kualitas pelayanan rumah sakit dilihat dari kualitas pelayanan medisnya, salah
satu bentuk pelayanan kesehatan yaitu pelayanan anestesi. Kualitas pelayanan
dapat dipengaruhi oleh beban kerja. Rata-rata prevalensi beban kerja, Prevalensi
rata-rata beban kerja, depresi, dan kecemasan terkait pekerjaan sebesar 1.579
kasus per 100.000 pekerja. Chipas et al., (2016) melakukan survei terhadap 7537
perawat anestesi bersertifikat di Amerika Serikat untuk mengetahui tingkat beban
kerja dan manifestasi klinisnya pada perawat anestesi. Gejala klinis yang paling
sering dirasakan oleh responden adalah mudah tersinggung, cemas, sensitif
terhadap hal-hal sepele, dan tidak sabar. Beban kerja pada dokter anestesi apabila
tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan berbagai insiden di kamar
operasi. Data insiden yang terjadi di Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUD Dr.
Soetomo. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada periode Januari November 2019
ditemukan beberapa insiden yang tidak diinginkan dan insiden hampir cedera. 22
kejadian tersebut dibagi dalam tiga waktu (pre-intra-post anestesi). Tujuan Untuk
mengetahui hubungan tingkat stres kerja dengan kinerja teknisi anestesi di Kota
Padang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode survei dengan rancangan
penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional Study,
metode pengambilan sampel adalah Total Sampling. Sampel yang diteliti
sebanyak 40 sampel. Variabel Independen adalah tingkat beban kerja dan variabel
dependen adalah kualitas pelayanan. Pengumpulan data menggunakan lembar
kuesioner Kendall’s tau dengan taraf signifikansi 0,01 (p<0,01). Hasil uji
hipotesis didapatkan nilai p= 0,004 artinya ada hubungan beban kerja penata
anestesi terhadap kualitas pelayanan keperawatan anestesi di Kota Padang.