EFEK PEMBERIAN DADIAH TERHADAP JUMLAH SEL LEYDIG JARINGAN TESTIS TIKUS MODEL DIABETES

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis yang dapat menyebabkan komplikasi pada berbagai organ, termasuk sistem reproduksi pria. Hiperglikemia pada diabetes menghasilkan stres oksidatif yang merusak jaringan testis dan menurunkan jumlah sel leydig, yang berperan dalam produksi testosterone Metformin sebagai obat antı diabetes lini pertama diketahui dapat menurunkan kadar testosteron Oleh karena itu, diperlukan terapi pendamping metformin untuk meminimalkan efek samping terhadap sistem reproduksi pria. Dadiah yang merupakan susu fermentasi khas Sumatera Barat berpotensi sebagai terapi pendamping metformin berdasarkan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa dadiah memiliki potensı antioksidan dan protektif terhadap kerusakan organ. Tujuan: Mengetahui efek pemberian dadiah terhadap jumlah sel leydig jaringan testis tikus model diabetes yang diinduksı streptozotocin (STZ) Metode: Penelitian ini menggunakan desain eksperunental dengan post-test only control group. Sebanyak 25 tikus jantan Wistar dibagi menjadı lıma kelompok kontrol negatif, kontrol positif (diabetes tanpa perlakuan), perlakuan metformin, perlakuan dadiah, dan kombinası dadiah-metformin Diabetes dinduksi dengan STZ dosis 45 mg/kg BB Jumlah sel leydig dınilai melalui analısıs histopatologi menggunakan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Hasil: Kelompok kontrol positif menunjukkan penurunan jumlah sel leydig secara signifikan dibandingkan kontrol negatif Kelompok dadiah dan metformin menunjukkan peningkatan jumlah sel leydig dibandingkan kontrol positif Kombinasi dadiah-metformin menghasilkan jumlah sel leydig mendekati kelompok kontrol negatif, menunjukkan perbaikan histopatologı yang optimal Kesimpulan: Dadiah berpotensi sebagai terapı tambahan untuk meningkatkan jumlah sel leydig dan meminimalkan efek samping metformin pada sistem reproduksi pria Kombinası dadiah dan metformin memberikan hasıl terbaik