Hubungan Tingkat Kecemasan Preoperasi Dengan Kejadian Shivering Pascaoperasi Pada Pasien Sectio Caesarea Dengan Anestesi Spinal Di RSI Siti Rahmah

Kecemasan preoperası umum terjadi pada pasien yang akan menjalanı sectio caesarea, khususnya dengan anestesi spinal. Kondisi ini dapat mempengaruhi respon fisiologis tubuh, termasuk memicu kejadian shivering pascaoperası yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan risiko peningkatan kebutuhan oksigen.

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat kecemasan preoperasi dengan kejadian shivering pascaoperasi pada pasien sectio caesarea dengan anestesi spinal dı RSI Siti Rahmah.

Metode: Studi ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan secara prospektif dengan mengamati pasien sectio caesarea yang memenuhi kriteria inklusi. Tingkat kecemasan diukur menggunakan kuesioner APAIS, sedangkan kejadian shivering dinilai menggunakan kriteria Wrench

Hasil Pada penelitian ini pasien sectio caesarea yang mengalami kecemasan berat dan mengalami kejadian shivering adalah sebanyak 15 pasien dengan persentase 88.2%. Penelitian ini menunjukkan bahwa pasien dengan kecemasan preoperasi tinggi memiliki insiden shivering pascaoperasi yang lebih besar dibandingkan pasien dengan kecemasan lebih rendah. Hasil ujı statistik dengan metode chi-square diperoleh nilai signifikansı p value 0.002, yang berarti terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan kejadian shivering

Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara kecemasan preoperasi dengan kejadian shivering pascaoperasi pada pasien sectio caesarea dengan anestesi spinal. Pengelolaan kecemasan sebelum operası berpotensi mengurangi insiden shivering yang berdampak pada peningkatan kenyamanan dan keamanan pasien.