FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA PERAWAT RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM BUNDA PADANG TAHUN 2024

Stres adalah respon tubuh yang bersifat tidak spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban yang diberikan Stres berdampak pada penurunan tingkat kesehatan seperti merasa pusing, mudah lelah dan nyeri otot. Stres juga berdampak pada motivasi kerja, kualitas pelayanan dan kegagalan dalam melakukan pekerjaan Stres merupakan masalah yang sering terjadi ditempat kerja. Penelitian mi bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Kerja Perawat Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Bunda Padang Tahun 2024

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional Sampel pada penelitian ini berjumlah 51 perawat, menggunakan teknik sampling proportional stratified random sampling Pengolahan data menggunakan aplikasi komputer yaitu SPSS versi 21 Analisis uji statistik yang dıgunakan adalah uji Chi Square

Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sebanyak 58,8% perawat mengalami stres kerja berat, 80,4% perawat memiliki umur berisiko, 80,4% perawat berjenis kelamin perempuan, 62,7% perawat memiliki tingkat pendidikan berisiko, 52,9% memilikı status pernikahan berisiko, 70,6% perawat memiliki masa kerja berisiko, dan 52,9% perawat mengalami beban kerja ringan. Hasil analısıs bivariat menunjukkan adanya hubungan variabel umur (p-value = 0,001), tingkat pendidikan (p-value = 0,000), status pernikahan (p-value = 0,003), masa kerja (p-value = 0,000), beban kerja (p-value=0,000) dengan stres kerja perawat, jenis kelamın tıdak memiliki hubungan dengan stres kerja perawat (p-value = 0,722)

Disarankan, pihak rumah sakit mengadakan pola sehat dengan cara mengadakan program kesehatan seperti latihan fisik secara rutim, meyediakan program konseling dan cek kesehatan mental secara berkala. Pihak rumah sakit diharapkan mengadakan pola harmonis dengan cara pemberian penghargaan kepada perawat berprestası, pengembangan karir dan kolaborasi interprofesional Pihak rumah sakit diharapkan mengadakan pola patologis dengan cara menetapkan jam kerja efektif dan mengadakan pelatihan manajemen stres