GAMBARAN STATUS GIZI PASIEN USIA LANJUT BERDASARKAN INDEKS MASA TUBUH DI PUSKEMAS LUBUK BUAYA

Latar Belakang: Status gizi mengacu pada keadaan tubuh sebagai akibat dari asupan makanan dan penggunaan zat. Ketika tubuh kekurangan satu atau lebih nutrisi yang diperlukan, dikatakan kekurangan gizi, karena kekurangan atau kelebihan gizi meningkatkan risiko penyakit tertentu dan mempengaruhi produktivitas kerja. Istilah "nutrisi yang baik" mengacu pada kemampuan tubuh untuk beroperasi dengan baik dan menghindari masalah kesehatan. Menurut statistik Riskesdas (2018), persentase lansia di Indonesia yang kelebihan berat badan adalah (11,7%) untuk mereka yang berusia 60-64 tahun dan (20,7%) untuk mereka yang berusia di atas 65 tahun. Status gizi obesitas pada lansia masing- masing adalah (19,3%) pada usia 60-64 tahun dan (11,9%) pada usia di atas 65 tahun (Kemenkes RI, 2018). Kesulitan gizi pada lanjut usia merupakan kumpulan masalah gizi yang dimulai pada usia muda dan muncul di kemudian hari.

Tujuan: Mengetahui gambaran status gizi pasien usia lanjut berdasarkan indeks masa tubuh di puskesmas lubuk buaya.

Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif kategorik, sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik asidental sampling menggunakan data primer pada tahun 2022, dengan jumlah sampel 77 responden.

Hasil Berdasarkan hasil analisis data didapati hasil a) usia terbanyak elderly 60- 74 tahun 64 lansia (83.1%). b) jenis kelamin terbanyak pada pria 39 lansia (50,6%). c) berdasarkan pendidikan lansia paling banyak, pendidikan tinggi 25 orang lansia (32,5%). d) berdasarkan hasil jumlah riwayat penyakit paling banyak 2 diagnosis 32 lansia (41.6%), e) status gizi (IMT) paling banyak gizi lebih (overweight) 43 lansia (55,8%).

Kesimpulan: Bahwa status gizi pada usia lanjut berdasarkan indeks masa tubuh di pusksemas lubuk buaya dengan pengukuran tinggi lutut yaitu pengukuran terdapat banyak lansia yang mengalami nilai status gizi berlebih atau overweight dari data yang telah diuji 43 lansia (55,8%).