PERBANDINGAN TERAPI MENGUNYAH PERMEN KARET XYLITOL DAN PEMBERIAN MADU TERHADAP KEMBALINYA PERISTALTIK USUS PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD RASIDIN PADANG

Secara umum, efek anastesi dapat menghentikan gerakan peristaltic usus. Hal ini akan berdampak terhadap pemulihan kesegaran dan kebugaran pasien. Sehingga pertu dilakukan tindakan untuk mempercepat peristaltik usus, satunya dengan terapi mengunyah permen karet dan pemberian madu. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi mengunyah permen karet dan pemberian madu terhadap kembalinya peristaltik usus pada pasien post sectio caesarea di RSUD Rasidın Padang. Desain dalam penelitian ini adalah quasi experimental dengan menggunakan rancangan dengan desain Pre Test And Post Test Nonequivalent Two Group Desaign. Pengumpulan data dilakukan di RSUD Rasidin Padang Sampel berjumlah 36 responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu purpossive sampling Instrument penelitian dengan menggunakan lembaran observasi. Analisa data menggunakan ujı Mann Whitney Hasil penelitian menemukan bahwa sebelum diberikan terapi Liengunyah permen karet xylitol, 72,7% responden mengalami peristaltik usus pada kategori hipoaktif dan setelah diberikan terapı 94,% pada kategori normal. Semua responden (100%) sebelum diberikan madu mengalami peristaltik pada kategorı hipoaktif begitu juga setelah diberikan madu, sebagian besar responden mengalami peristaltik usus pada kategori hipoaktif yaitu sebanyak 72,2% Secara signifikan terdapat perbedaan peristaltik usus pada pasien post sectio caesarea antara kelompok yang diberikan terapi mengunyah permen karet xylitol dan pemberian madu di RSUD Rasıdın Padang dengan nilai p = 0.000. Terdapat perbedaan peristaltik usus pada pasien post sectio caesarea antara kelompok yang diberikan terapi mengunyah permen karet xylitol dan pemberian madu di RSUD dr. Rasıdin Padang