HUBUNGAN DERAJAT SHIVERING TERHADAP PERUBAHAN SATURASI OKSIGEN PASCA ANESTESI SPINAL DI KAMAR OPERASI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PADANG

Shivering akibat blok neuraksial disebabkan oleh distribusi panas dari core ke perifer akibat proses vasodilatasi perifer. Shivering dapat mengakibatkan peningkatan konsumsi oksigen sampai 500 persen diikuti peningkatan ventilasi semenit dan curah jantung dalam usaha meningkatkan metabolisme aerobik. Keadaan ini dapat menyebahayakan kondisi pasien. Selain itu, shivering juga membuat proses pemantauan selama anestesi terganggu, seperti monitoring elektrokardiogram (EKG), tekanan darah, dan saturasi oksigen. Tujuan Mengetahui hubungan derajat shivering terhadap perubahan saturasi oksigen pasca anestesi spinal di kamar operası Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang. Metode jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectiona. Uji statistic dilakukan secara univariat dan bıvariat (uji chi-square). Sampel pada penelitian ini adalah pasien dengan anestesi spinal Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang pada bulan Januari- Februari 2023 dengan jumlah 90 responden, diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil Hasil menunjukkan bahwa responden berada pada derajat shivering tidak ada dengan saturasi normal pasca anestesi spinal 31 (86,1%) responden, Hasil uji statistik Chi-Square didapatkan nilai signifikan p 0,000 (p<0,05). Kesimpulan Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian maka ada hubungan derajar shivering terhadap perubahan saturası oksigen pasca anestesi spinal. Saran, melalui Direktur Rumah Sakit, bahwa dengan adanya dilakukan penelitian ini dapat meningkatkan pelayanan yang ada terutama pada pencegahan terjadinya shivering pada pasien anestesi spinal dengan mengkombinasikan terapi non farmakologi dengan terapi farmakologi.