Enlinear Wulandari, NPM : 1910070100124 (2023) PROFIL PASIEN RINOSINUSITIS KRONIS DI POLIKLINIK THT-KL DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN 2020-2021. Other thesis, UNIVERSITAS BAITURRAHMAH.
Enlinear Wulamdari 2023.pdf
Download (1MB)
Abstract
Rinosinusitis kronis adalah inflamasi yang terjadi pada rongga hidung dan sinus paranasal. Gejala utama rinosinusitis kronis yaitu kongesti hidung, sekret baik anterior maupun posterior, perubahan pada indera penciuman, dan tekanan pada wajah yang terjadi lebih dari 12 minggu. Dalam menegakkan diagnosis rinosinusitis diperlukan pemeriksaan penunjang yaitu rinoskopi anterior untuk melihat kondisi dari cavum nası, konka, deviasi septum nasi, dan ada atau tidaknya polip hidung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pasien rinosinusitis kronis berdasarkan gejala klinis utama dan juga berdasarkan pemeriksaan rinoskopi anterior. Penelitian ini merupakan deskriptif kategorik dengan desain potong lintang (cross sectional). Data diperoleh darı status rekam medis pasien di Poliklinik THT-KL Rumah Sakit Universitas Andalas Tahun 2020-2021 Pengambilan sampel yaitu dengan teknik Non-Probability Sampling sehingga diperoleh 28 sampel. Hasil penelitian didapatkan rata-rata umur adalah 40,53 + 14,15 tahun, jenis kelamin terbanyak adalah perempuan sebanyak 19 orang (67,9%), gejala kongesti hidung ada sebanyak 25 orang (89,3%), gejala sekret ada sebanyak 23 orang (82,1%), gejala perubahan indera penciuman ada sebanyak 22 orang (78,6%), gejala tekanan pada wajah ada sebanyak 19 orang (67,9%), pemeriksaan rinoskopi anterior berupa kondisi cavum nasi terbanyak adalah sempit sebanyak 21 orang (75,0%), pemeriksaan rinoskopi anterior berupa kondısı konka terbanyak adalah edema dengan 24 orang (85,7%), pemeriksaan rinoskopi anterior berupa septum deviasi terbanyak adalah ada sebanyak 18 orang (64,3%), pemeriksaan rinoskopi anterior berupa polip nası terbanyak adalah tidak ada sebanyak 25 orang (89,3%). Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan rata-rata usia adalah 40,53 ± 14,15, jenis kelamin terbanyak adalah perempuan, gejala terbanyak pertama adalah ada kongesti hidung, gejala terbanyak ke-2 adalah sekret, gejela terbanyak ke-3 adalah perubahan pada indera penciuman, gejala terbanyak ke-4 adalah tekanan pada wajah, rinoskopi anterior berupa kondisi cavum nasi terbanyak adalah sempit, rinoskopi anterior berupa kondisi konka terbanyak adalah edema, rinoskopi anterior berupa septum deviasi terbanyak adalah ada septum deviasi, rinoskopi anterior berupa polip nasi terbanyak adalah tidak ada polıp nası
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Rinosinusitis kronis, Umur, Jenis Kelamin, Kongestı Hidung, Sekret, Perubahan Indera Penciuman, Tekanan pada Wajah, Rinoskopi Anterior |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Program Studi Kedokteran Umum |
Depositing User: | Suci Yasefia |
Date Deposited: | 23 Sep 2024 06:43 |
Last Modified: | 23 Sep 2024 06:43 |
URI: | http://repository.unbrah.ac.id/id/eprint/981 |