PREVALENSI KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN SKIZOFRENIA DAN SKIZOAFEKTIF YANG MENDAPATKAN TERAPI ANTIPSIKOTIK DI RUMAH SAKIT JIWA HB. SAANIN PADANG

Penggunaan antipsikotik atıpikal atau Second Generation Antipsychotic (SGA) dapat meningkatkan tekanan darah Reseptor dopamine berperan dalam mengatur tekanan darah, dan perubahan sistem dapat menyebabkan hipertensi

Tujuan: Untuk mengetahui prevalensi kejadian hupertensı pada pasien skizofrenia dan skızoafektif yang mendapatkan terapi antipsikotik di RSJ HB Saanin Padang

Metode: Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu farmakologi. Penelitian

dilakukan pada bulan Maret desember 2022. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif yang menggunakan data primer dan sekunder. Populasi terjangkau pada penelitian adalah pasien skizofrenia dan skizoafektif yang mendapatkan terapi antipsikotik di Kota Padang yang terdata di Rumah Sakit Jiwa HB Saanin sebanyak 66 sampel dengan teknik concecutive sampling. Analisa data univariat disajıkan dalam bentuk distribusi frekuensi, dan pengolahan data menggunakan komputerisası program SPSS versi IBM 25.0.

Hasil: Darı 66 sampel pasien skizofrenia dan skizoafektif yang mendapatkan terapi antıpsıkotik, lebih dari separuh dengan diagnosis skizofrenia paranoid yaitu 43 orang (65,2%), paling banyak pada usia usia 45-54 tahun yaitu 28 orang (42,4%), jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki yaitu 44 orang (66,7%), lebih dari separuh dengan jenis obat kombinası atipikal tipikal yaitu 42 orang (63,6%), semua pada fase rumatan (100%) dan lebih dari separuh mengalami hipertensi yaitu 37 orang (56.1%).

Kesimpulan: Terjadi peningkatan tekanan darah lebih dari separoh pada pengguna obat antipsikotik dalam jangka panjang terutama antipsikotik kombinası risperidone dan clozapine pada pasien skizofrenia dan skızoafektif, yang harus dipantau secara rutin untuk hipertensinya.