HUBUNGAN JENIS HISTOPATOLOGI DENGAN PERUBAHAN UKURAN TUMOR SEBELUM DAN SETELAH RADIOTERAPI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

Kanker payudara merupakan kanker dengan insiden teratas dan sering terjadi pada perempuan di seluruh dunia. Modalitas dalam penanganan kanker payudara, yaitu operasi, kemoterapi, dan radioterapi, dan terapi endokrin. Di Indonesia, radioterapi belum menjadi pilihan utama dalam perawatan kanker payudara karena keterbatasan fasilitas radioterapi, sehingga penelitian mengenai topik ini masih terbatas. Saat ini, tingkat kematian dan kekambuhan kanker payudara di Indonesia masih tinggi, khususnya di Sumatera Barat yang berada pada urutan ketiga. Untuk menilai respon atau tidaknya radioterapı, dilakukan pengukuran ukuran tumor. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi ukuran tumor adalah jenis histopatologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara jenis histopatologi dengan perubahan ukuran tumor sebelum dan setelah radioterapi pada pasien kanker payudara. Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross- sectional retrospektif terhadap rekam medis pasien kanker payudara yang melakukan radioterapi di RS Unand Padang, dilakukan darı bulan Maret - Desember 2023. Jumlah sampel yang digunakan adalah 37 pasien. Data sampel dianalisis secara univariat dan bivariat yang disajikan dalam bentuk tabel. Analisis bivariat menggunakan ujı Kruskal- Wallis. Hasıl dianggap signifikan jika nilai p<0.05. Hasil: Berdasarkan uji Kruskal- Wallis, diperoleh nilai p=0,499 (p>0,05). Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,000 (p<0,05). Mayoritas pasien kanker payudara berusia >40 tahun (83,8%) dengan jenis kelamin perempuan (97,3%), jenis histopatologi terbanyak NST (83,8%) dengan keberadaan invasi limfovaskular (56,8%) dan grading II (62,2%). Kesimpulan: tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis histopatologi dengan perubahan ukuran tumor sebelum dan setelah radioterapi