Gambaran Kadar Adiponektin Pada Pasien Skizofrenia yang Mendapatkan Terapi Antipsikotik di RSJ Prof HB Saanin Padang

Skizofrenia adalah gangguan fungsi mental dengan gejala gangguan persepsi (delusi, waham), dan gangguan realitas. Terapi untuk skizofrenia adalah antipsikotik Antipsikotik dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan perubahan metabolik Adiponektin adalah adipokın yang memiliki efek anti inflamasi dan anti aterogenik yang berperan dalam sensitisasi insulin pada jaringan adiposa. Adiponektin beredar dalam kisaran sekitar 5 sampai 30 µg/ml. Tujuan: Mengetahui gambaran rerata kadar adiponektin pada pasien skizofrenia yang mendapat terapi antipsikotik di RSJ Prof HB Saanin Padang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif numerik yang menggunakan data sekunder dan menggunakan metode pengambilan sampel yaitu teknik consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 40 sampel. Hasil: Dari 39 sampel pasien skizofrenia yang mendapatkan terapi antipsikotik, paling banyak ditemukan pada jenis kelamin laki-laki dengan jumlah 35 orang (89,7%) pada rentang usia 36-45 tahun dengan jumlah 22 orang (56,4%) dan Indeks Massa Tubuh, pasien skizofrenia yang mendapatkan antipsikotik paling banyak pada berat badan normal yaitu 14 orang (35,9%) disusul obesitas I dengan jumlah 11 orang (28,2%) antipsikotik paling banyak yaitu pada antipsikotik atıpikal dengan jumlah 21 orang (53,8%) dan didapatkan kadar adiponektin minimum 0,9306 ng/ml, kadar adiponektin maksimum 9,2762 ng/mL, dan nilai median kadar adiponektın adalah 2,2548 ng/ml. Kesimpulan: Mayoritas usia pasten skizofrenia adalah 36-45 tahun dengan jenis kelamin terbanyak laki-laki, indeks massa tubuh terbanyak adalah peningkatan berat badan, jenis antipsikotik yang dikonsumsi terbanyak adalah antipsikotik atipikal, terdapat penurunan kadar adiponektin yang tidak signifikan