HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN PITYRIASIS SICCA PADA MAHASISWA ANGKATAN TAHUN 2023 DI UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

Rhaviena Laurensia Rhadama, NPM : 171007010015 (2024) HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN PITYRIASIS SICCA PADA MAHASISWA ANGKATAN TAHUN 2023 DI UNIVERSITAS BAITURRAHMAH. Other thesis, UNIVERSITAS BAITURRAHMAH.

[thumbnail of Rhaviena 2024.pdf] Text
Rhaviena 2024.pdf

Download (1MB)

Abstract

Pityriasis Sicca (PS) atau ketombe merupakan bentuk ringan dari dermatitis seboroik pada kulit kepala. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya PS adalah stres. Sebagai salah satu penyakit dengan prevalensi tinggi, stres bisa terjadi pada kalangan mahasiswa khususnya mahasiswa kedokteran tingkat awal Tujuan: Untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat stres dengan kejadian pityriasis sicca pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Angkatan 2023 Metode: Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu kesehatan kulit dan kelamin. Penelitian dilakukan dari bulan Mei 2024. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan tahun 2023 di Universitas Baiturrahmah Padang sebanyak 93 sampel dengan teknik simple random sampling Analisis data menggunakan program SPSS, yang dilakukan dilakukan secara univariat dan bıvariat. Hasil: Tingkat stres yang dialami oleh 96 responden menunjukkan bahwa sebanyak 28 orang berada ditingkatan normal, 8 orang ditingkatan ringan, 3 orang ditingkatan sedang dan 57 orang ditingkatan berat. Kejadian pityriasis sicca pada 96 responden menunjukkan bahwa sebanyak 23 orang tidak terdampak kejadian pityriasis sicca dan 73 orang terdampak kejadian pityriasis sicca. Tingkat stres dan kejadian pityriasis sicca pada 96 responden menunjukkan bahwa tingkat keparahan ketombe kategori Non-PS dengan tingkat stres berat sebanyak 52% dan untuk tingkat keparahan ketombe kategori PS dengan tingkat stres berat sebanyak 61%. Hubungan antara tingkat stres dan kejadian pityriasis sicca pada 96 responden menunjukkan bahwa sebanyak 23 orang tidak terdampak pityriasis sicca dan 73 mahasiswa angkatan 2023 yang terdampak pityriasis sicca Hasil ujistatistik menggunakan chi-square diperoleh nilai p-value sebesar 0,864 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat keparahan ketombe dengan tingkat stres. Kesimpulan: Mahasiswa tingkat awal cenderung megalami stres berat diakibatkan karena adaptasi dan tekanan tahap awal perkualiahan dimana sekitar 76% atau 73 responden terdampak pityriasis sicca Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kejadian pityriasis sicca.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: pityriasis sicca, stres, mahasiswa kedokteran
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran > Program Studi Kedokteran Umum
Depositing User: Aprina Wisrianti, SE aprina
Date Deposited: 05 Sep 2024 07:08
Last Modified: 05 Sep 2024 07:08
URI: http://repository.unbrah.ac.id/id/eprint/856

Actions (login required)

View Item
View Item