Tingkat Keparahan Maloklusi dan Keberhasilan Perawatan Ortodonti Lepasan dengan Menggunakan Indeks PAR (PAAR ASEESSMENT RATING) di RSGM Baiturrahmah

Prevalensi maloklusi di Indonesia sangat tinggi sekitar 80% dan merupakan salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang cukup besar Perawatan maloklusı dengan piranti ortodonti terutama dengan piranti lepasan bertujuan untuk mendapatkan susunan gigi yang teratur dan estetika wajah yang menyenangkan Dalam menentukan keparahan maloklusı yang objektif dapat menggunakan indeks PAR yang sudah terbukı reliabilitas dan validitasnya. Mengevaluası derajat keparahan maloklusi dan keberhasilan perawatan telah menjadi objek penelitian yang sangat populer dilakukan dengan Indeks PAR Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang tingkat keparahan maloklusı dan keberhasilan perawatan dengan menggunakan Indeks PAR (Paar Assessment Rating) di RSGM Jenis penelitian yang digunakan adalah analıtık deskriptif, dengan desain cross-sectional. Penelitian inı dilakukan pada bulan Juli - Januari 2020 di laboratorium ortodonti RSGM Baiturrahmah dengan sampel berupa model gıgı pasien yang telah selesai menjalanı perawatan ortodonti pada tahun Febuari 2017- November 2019 Hasil penelitian terhadap 66 pasang model gıgı dı RSGM Baiturrahmah, didapatkan pasien terbanyak dalam penelitian ini adalah pasien dengan tingkat keparahan ringan (56,10%), dan tingkat keberhasilan perawatan terbanyak adalah kategori yang tidak mengalamı perbaikan (57,6%) Berdasarkan hasıl uji Wilcoxon diperoleh nilai p-value sebesar 0,317 (P>0,05), dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan secara signifikan antara tingkat keparahan maloklusi dan tingkat keberhasilan perawatan ortodontı pada pasien di RSGM Baiturrahmah