Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Permanfaatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) BPJS Keseliatan di Puskesmas Andalas Padang Tahun 2021

Penderita hipertensi dan diabetes melitus yang mengikuti kegiatan profanis setiap tahunnya terjadi penurunan tahun 2018 sebanyak 304 orang dan tahun 2019 sebanyak 257 orang pada talian 2020 herjumlah 185 orang. Kegiatan prolanis di Puskesmas Andalas innsih jauh di bawah target yaitu 100%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) BPJS Kesehatan di Puskesmas Andalas Padang tahun 2021

Jenis penelitian survei analitik dengan desain cross sectional. Waktu penvelitian pada bulan November 2020 Juni tahun 2021. Populasi seluruh penderita diabetes melitus tipe II dan hipertensi yang datang berkunjung ke Puskesmas Andalas Padang pada bulan November 2020 berjumlah 262 orang dengan sampel 70 orang. Teknik pengambilan sampel mirposive sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Cha Square

Hasil penelitian didapatkan 38,6% responden tidak memanfaatkan prolamis. Sebanyak 44.3% responden tingkat pengetahuan rendah. Sebanyak 48,6% responden keluarga tidak mendukung. Sebanyak 37,1% responden petugas kesehatan tidak berperan Sebanyak 47.1% responden petugas kuschatan tidak berperan. Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan pemanfaatan prolanis. Ada hubungan dukungan keluarga dengan pemanfaatan prolanis Ada hubungan peran petugas keschaton dengan pemanfaatan prolanis. Tidak ada hubungan persepsi dengan pemanfaatan prolanis

Diharapkan pada petugas kesehatan di Puskesmas Andalas hendaknya lebih meningkatkan lagi memberikan penyuluhan sekali sebulan kepada penderita hipertensi, seperti memberikan leafleat atau selebaran selebaran yang berisikan Informasi tentang kegiatan pelaksanaan prolanis Petugas kesehatan hendaknya jugn meningkatkan penyuluhan pada penderita hipertensi dan diabetes melitus tentang pentingnya mengikuti program prolanis.