UJI AKTIVITAS PENYEMBUHAN LUKA SAYAT EKSTRAK DAUN MATOA (Pometia pinnata J.R & G. Forst) DALAM BENTUK SEDIAAN GEL PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)

Tanaman khas Indonesia yang diketahui berkhasiat salah satunya adalah tanaman matoa. Daun matoa memiliki potensi sebagai obat, karena memiliki aktivitas dalam proses penyembuhan luka dengan meningkatkan pembentukan kolagen, menurunkan magrofag dan edema jaringan serta menghentikan pendarahan, karena daun matoa mengandung saponin, tannin, flavonoid dan fenol. Tujuan: Untuk mengetahui gel ekstrak daun matoa efektif terhadap penyembuhan luka sayat dan konsentrasi terbaik dalam penyembuhan luka sayat mencit putih jantan. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan acak sederhana dengan 25 sampel minimum yang diberi 5 perlakuan. Variasi sediaan gel adalah F1 (pemberian ekstrak daun matoa 2%), F2 (pemberian ekstrak daun matoa 3%), dan F3 (pemberian ekstrak daun matoa 4%). Pada uji mutu fisik sediaan gel meliputi uji organoleptis, uji pH, uji homogenitas, dan uji daya sebar. Data yang diperoleh berupa pengukuran panjang luka dianalisis secara statistik menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji parametrik. Dan dilanjutkan dengan uji duncan. Hasil: Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa gel ekstrak daun matoa efektif terhadap penyembuhan luka sayat pada mencit putih jantan yang ditunjukkan pada konsentrasi 3% dan konsentrasi 4% dibandingkan dengan gel ekstrak daun matoa konsentrasi 2% dan gel tanpa pemberian ekstrak daun matoa. Kesimpulan: Berdasarkan hasil grafik persentase penyembuhan luka sayat gel ekstrak daun matoa penyembuhan luka sayat ekstrak daun matoa (Pometia pinnata J.R. & G. Forst) adanya aktivitas terhadap percepatan penyembuhan luka sayat pada mencit jantan yang ditunjukkan pada luka sayat sudah tertutup sempurna pada hari ke-12 dengan gel ekstrak daun matoa konsentrasi 3%, dan gel konsentrasi 4%.