PENGARUH PEMBERIAN GEL EKSTRAK DAUN SUNGKAI (Peronema canescens Jack) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT MENCIT PUTIH JANTAN

Tumbuhan sungkai (Peronema canescens Jack) merupakan tum buhan asli Indonesia yang banyak di temui diwilayah Sumatera dan Kalimantan. Masyarakat Indonesia memanfaatkan tumbuhan sungkai sebagai obat luka luar, obat luka dalam, anti-plasmoidium dan diare berdarah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian gel ekstrak daun sungkai (Peronema canescens Jack) terhadap penyembuhan luka sayat mencit putih jantan. Metode: Penelitian ini berbasis eksperimental laboratorium dengan 25 ekor mencit putih jantan sebagai hewan uji yang dibagi menjadi lima kelompok perlakuan yaitu sebagai berikut, gel tanpa ekstrak daun sungkai, gel ekstrak daun sungkai (Peronema canescens Jack) 5%, 10%, 15%, dan satu kelompok kontrol positif dengan menggunakan LukaJel® kandungan octenidine HCl, Allantoin dan Provitamin B5. Hasil: Berdasarkan hasil uji yang dilakukan penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sungkai memiliki aktivitas sebagai penyembuhan luka saya mencit putih jantan. Ekstrak daun sungkai memiliki kondisi optimum ketika konsentrasi 15%. Berat sampel uji ekstrak gel daun sungkai dibuat sebanyak 12 g dan kondisinya berbentuk gel. Kandungan metabolit sekunder yang berperan dalam penyembuhan luka meliputi alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin. Hasil uji pH menunjukkan nilai optimum pada formulasi F3 15% dengan nilai 5,81. Hasil uji daya sebar menunjukkan dengan beban 200 g pada formulasi F0 dengan nilai 5,46 cm dan F3 5,3 cm. Kesimpulan: Ekstrak daun sungkai memiliki pengaruh terhadap penyembuhan luka sayat mencit putih jantan,yang ditandai dengan luka sayat menutup dari hewan uji mencit. Konsentrasi gel ekstrak daun sungkai yang mempunyai pengaruh tertinggi tehadap penyembuhan luka sayat mencit putih jantan yaitu gel ekstrak daun sungkai dengan konsentrasi 15%.