TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA KESEHATAN DAN NON KESEHATAN TENTANG PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG

Resistensi antibiotik telah menimbulkan berbagai permasalahan dan menjadi ancaman global bagi kesehatan. Penggunaan antibiotik yang berlebihan dan tidak tepat dapat menimbulkan masalah resistensi bakteri terhadap antibiotik. Dengan terjadinya masalah resistensi tersebut maka potensi antibiotik untuk mengobati infeksi dan penyakit akan berkurang. Resistensi antibiotik pada saat ini belum dikenal dengan secara luas dikalangan masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh World Health Organization (WHO), terdapat sejumlah 12 negara yang termasuk Indonesia, terhitung 53,62% orang berhenti meminum obat antibiotik Ketika sudah sembuh. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan dan non kesehatan tentang penggunaan obat antibiotik di Universitas Baiturrahmah Padang dan untuk mengurangi masalah resistensi. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan dengan metode observasional dengan desain deskriptif. Hasil: Dari 152 orang responden yang terdiri dari 73 orang mahasiswa kesehatan dan 79 orang mahasiswa non kesehatan didapatkan 118 orang mahasiswa dengan pengetahuan baik yang mana terdiri dari 72 orang (98,6%) mahasiswa kesehatan dan 46 orang (58,2%) mahasiswa non kesehatan, 32 orang mahasiswa berpengetahuan cukup dengan 1 orang (1,4%) mahasiwa kesehatan dan 31 orang (39,2%) lainnya mahasiswa non kesehatan, lalu ada 2 orang (2,5%) mahasiwa non kesehatan dengan pengetahuan kurang. Terdapat pengaruh antara pendidikan dan jenis kelamin terhadap tingkat pengetahuan dengan nilai Sig (0,00) < (0,05). Kesimpulan: Tingkat pengetahuan mahasiswa kesehatan lebih baik dari pada mahasiswa non kesehatan. Dan terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa kesehatan dan non kesehatan.