FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI POLI JANTUNG RSUD SOLOK SELATAN TAHUN 2022

Berdasarkan statistik dunia, terdapat 9,4 juta kematian setiap tahun disebabkan oleh
penyakit jantung dan 45% kematian disebabkan oleh penyakit jantung koroner (PJK). Riskesdas
tahun 2018, prevalensi PJK di Indonesia berdasarkan diagnosa dokter sebesar 1,5%. Riskesdas
Sumatera Barat tahun 2018, menunjukan prevalensi PJK di Sumatera Barat sebanyak 327.262
orang dengan persentase tertinggi 1,8%. Angka kejadian PJK di RSUD Solok Selatan pada bulan
januari sampai juli 2021 sebanyak 492 penderita PJK dan terdapat 10 kematian. Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui faktor risiko kejadian PJK di Poli Jantung RSUD Solok Selatan
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik dengan desain case control.
Sampel pada penelitian ini terdiri dari kelompok kasus yaitu pasien yang menderita PJK dan
kelompok kontrol yaitu pasien yang tidak menderita PJK, jumlah sampel 80 responden dengan
perbandingan 1:1. Pengolahan data menggunakan aplikasi komputer yaitu SPSS menggunakan
analisis uji statistik Chi-square.
Hasil analisis univariat menunjukan bahwa 71,2% responden mengalami hipertensi,
38,8% mengalami DM, 51,2% mengalami obesitas, dan 15% responden yang merokok. Hasil
analisis bivariat adanya hubungan hipertensi dengan PJK (nilai p= 0,003), tidak ada hubungan DM
dengan PJK (nilai p= 0,359), adanya hubungan obesitas dengan PJK (nilai p= 0,02), dan tidak ada
hubungan merokok dengan PJK (nilai p= 0,348)
Hipertensi dan obesitas merupakan faktor risiko terjadinya PJK di Poli Jantung RSUD
Solok Selatan. Diharapkan pada responden untuk menjaga kesehatan dengan menjaga tekanan
darah, dan berat badan untuk menghindari terjadinya PJK