Demam Berdarah Dengue, Pengetahuan, Sikap, Tindakan

Anemia pada ibu hamil berpotensi membahayakan ibu dan anak
dikarenakan dampak yang akan ditimbulkan diantaranya abortus dan gangguan
pertumbuhan janin. Pada tahun 2021, ibu hamil yang mengalami anemia di
Puskesmas Surantih sebanyak 440 (54%) ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil.
Jenis Penelitian yang digunakan adalah Survey Analitik dengan desain
crosss sectional. Penelitian ini dilakukan Oktober 2022 di wilayah kerja Puskesmas
Surantih Kabupaten Pesisir Selatan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 56
orang dan pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling.
Pengolahan data menggunakan aplikasi komputer yaitu SPSS. Analisis uji statistic
yang digunakan adalah uji Chi square dan Regresi logistik berganda.
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 62,5% ibu hamil mengalami
anemia pada kehamilannya, 64,3% ibu memiliki pengetahuan rendah, 53,6% ibu
memiliki status gizi kurang, 60,7% ibu melakukan pemeriksaan Antenatal Care
kurang, 58,9% ibu memiliki paritas yang beresiko, 51,8% memiliki jarak kehamilan
yang beresiko dan 62,5% ibu tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe. Hasil
analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan tingkat pengetahuan (p-value =
0,000), status gizi (p-value = 0,000), Antenatal Care (ANC) (p-value = 0,000),
paritas (p-value = 0,000), jarak kehamilan (p-value = 0,000) dan kepatuhan
mengkonsumsi tablet Fe (p-value = 0,000) dengan anemia pada ibu hamil, Hasil
analisis multivariat menunjukan faktor dominan yang berhubungan dengan anemia
pada ibu hamil yaitu Pengetahuan Ibu dengan nilai OR 7,5 kali lebih beresiko
daripada variabel independen yang lain
Disarankan meningkatkan penyuluhan kepada ibu hamil untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan secara teratur, peningkatan pengetahuan ibu hamil dengan
penyuluhan tentang bahaya anemia dalam kehamilan.