Hubungan Polimorfisme Promotor Gen Il-10 Dengan Kadar Il-10 Dan Kerentanan Tuberkulosis Paru Pada Etnis Minangkabau

Latar Belakang: Polimorfisme promotor gen IL-10 diperkirakan memengaruhi aktivitas transkripsi sehubungan dengan kerentanan TB, polimorfisme gen IL-10 (rs 1800896) terbukti meningkatkan risiko TB aktif karena secara substansial memengaruhi kadar dan fungsi sitokin IL-10 yang disekresikan, sehingga berpengaruh terhadap kerentanan TB.
Tujuan: untuk mengetahui hubungan polimorfisme promotor gen IL-10 dengan keentanan TB paru pada etnis Minangkabau.
Metode: Penelitian dengan desain case control study, sampel penelitian diperoleh di RS Paru Sumatera Barat dan analisis polimorfisme promotor gen IL-10 serta kadar sitokin IL-10 dilakukan di Laboratorium Biomedik Universitas Andalas. Sampel penelitian terdiri dari kelompok kasus dan kontrol, memenuhi kriteria inklusi dan perbedaan proporsi dua kelompok menggunakan uji Chi square SPSS 25.0
Hasil: penelitian diperoleh adanya polimorfisme promotor gen IL-10 (rs1800896) pasien TB paru etnis Minangkabau 97.62% homozigot Wildtype dan 2.38% homozigot mutan. Polimorfisme promotor gen IL-10 (rs 1800896) tidak memiliki hubungan dengan kadar IL-10 serum pada pasien TB paru (p>0.05). Analisis kerentanan TB paru berdasarkan kadar IL-10 serum memiliki hubungan signifikan dengan kejadian TB paru pada etnis Minangkabau p=0.003(p<0.05) dengan Odds Ratio (OR) yaitu sebesar 4.25, IK 95%.
Simpulan: Penelitian ditemukan sejumlah kecil polimorfisme promotor gen IL-10 (rs1800896) homozigot mutan pada pasien TB paru etnis Minangkabau. Kerentanan TB paru berdasarkan kadar IL-10 serum memiliki hubungan signifikan dengan kejadian TB paru dengan Odds Ratio (OR) yaitu sebesar 4.25,
artinya kelompok rentan dengan kadar IL-10 meningkat, berisiko 4.25 kali