PENGARUH VARIASI KILOVOLT (KV) TERHADAP CNR (CONTRAST TO NOISE RATIO) PADA PEMERIKSAAN RADIOGRAFI KNEE JOINT PROYEKSI ANTERO POSTERIOR (AP) DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH PADANG

Faktor eksposi seperti tegangan tabung (kV), arus tabung (mA), dan waktu
penyinaran (s) berpengaruh terhadap kualitas citra radiografi. Contrast to Noise Ratio
(CNR) digunakan sebagai parameter objektif untuk menilai perbandingan kontras terhadap
derau. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi kV terhadap nilai CNR pada
pemeriksaan radiografi knee joint proyeksi anteroposterior (AP) di Instalasi Radiologi RSI
Siti Rahmah Padang.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuantitatif dengan tiga
sampel pasien. Pemeriksaan dilakukan menggunakan dua variasi kV, yaitu 58 kV dan 72
kV, dengan mAs tetap. Analisis citra dilakukan dengan menentukan Region of Interest
(ROI) pada sendi femorotibial, distal femur, proximal tibia, patella, dan background
menggunakan perangkat lunak RadiAnt DICOM Viewer. Data kemudian diuji dengan uji
normalitas Shapiro–Wilk dan T-test independen.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan variasi kV terhadap
nilai CNR (p = 0,004 < 0,05). Nilai rata-rata CNR pada 58 kV lebih tinggi (1567,5)
dibandingkan 72 kV (814,70), dengan nilai tertinggi sebesar 1700,20 pada 58 kV dan
terendah 662,58 pada 72 kV. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan kV rendah dapat
menghasilkan citra dengan kontras lebih baik serta noise lebih rendah. Kesimpulannya,
variasi kV berpengaruh terhadap kualitas citra radiografi knee joint proyeksi AP, dan 58 kV
merupakan pilihan optimal dalam menghasilkan kualitas citra yang lebih baik