FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TB PARU PADA USIA PRODUKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPALU LAREH NAN PANJANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2025

Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit infeksi yang menyerang paru-paru dan
ditularkan melalui droplet. Indonesia menargetkan penurunan angka kejadian TBC hingga
81,6% pada tahun 2030, sementara prevalensi TB paru pada usia produktif di Wilayah
Kerja Puskesmas Ampalu Lareh Nan Panjang mencapai 28,7% pada tahun 2023. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian TB paru
pada usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Ampalu Lareh Nan Panjang tahun 2025.
Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan case control dilakukan pada bulan
November 2024 - April 2025. Populasi penelitian adalah usia produktif mengalami TB paru
sebesar 32 orang tercatat dalam laporan bulanan Puskesmas Ampalu Lareh Nan Panjang
dan sampel sebanyak 64 usia produktif (32 kasus : 32 kontrol) dengan matching jenis
kelamin dan umur. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Pengolahan
data dengan aplikasi komputer yaitu SPSS.
Hasil analisis univariat menunjukan 57,8% responden ada riwayat penyakit TB
paru sebelumnya, 59,4% responden ada riwayat penyakit penyerta dan 62,5% memiliki
kebiasaan merokok. Hasil analisis bivariat menunjukan ada hubungan bermakna antara
riwayat penyakit TB paru sebelumnya (p-value 0,013), riwayat penyakit penyerta (p-value
= 0,041) dan kebiasaan merokok (p-value = 0,001) dengan kejadian TB paru pada usia
produktif.
Upaya pencegahan dan pengendalian TB paru memerlukan peran aktif berbagai
pihak, termasuk petugas kesehatan, penyintas, keluarga, dan lingkungan. Pemantauan
kesehatan secara berkala, edukasi tentang pengobatan dan pencegahan, serta pengelolaan
penyakit penyerta. Selain itu, peningkatan kesadaran individu dan edukasi yang lebih
intensif. Dukungan dari keluarga dan lingkungan juga berperan dalam menciptakan kondisi
yang lebih sehat guna mengurangi penyebaran TB paru pada usia produktif.