PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES DINGIN TERHADAP NYERI TENGGOROKAN PASCA EKTUBASI ENDOTRACHEAL TUBE (ETT) DI KAMAR OPERASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN

Nyeri tenggorokan pasca ektubasi endotracheal tube (ETT) sering terjadi akibat
iritasi saluran napas. Perlu dilakukan terapi dalam mengatasi nyeri, salah satunya
terapi kompres dingin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
pemberian kompres dingin terhadap nyeri tenggorokan pasca ekstubasi
endotracheal tube (ETT) di Kamar operasi Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman.
Jenis penelitian adalah Quasi eksperimen dengan desain penelitian one group
pretest and posttest design. Pengumpulan data dilakukan di Kamar operasi Rumah
Sakit Umum Daerah Pariaman pada bulan Desember 2024. Sampel berjumlah 40
responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Hasil
penelitian menemukan bahwa berdasarkan karakteristik didapatkan bahwa 25,5%
pasien berusia dewasa akhir (36-450 tahun), jenis kelamin laki – laki (52,5%),
memiliki riwayat tidak merokok (60,0%), status fisik ASA II (60,0%) dan lama
pemakaian ETT > 60 menit responden (62,5%). Sebelum diberikan terapi
kompres dingin, paling banyak mengalami nyeri sedang yaitu sebanyak 55,5%,
setelah diberikan kompres dingin yang paling banyak yaitu nyeri ringan sebanyak
47,5% di RSUD Pariaman. Adanya pengaruh pemberian komres dingin terhadap
mengurangi nyeri tenggorokan pasca ekstubasi ETT di Kamar Operasi RSUD
Pariaman dengan nilai p = 0.000.