HUBUNGAN GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE (GERD) DENGAN KEJADIAN MUAL DAN MUNTAH PADA PASIEN PASCA SPINAL ANESTESI DI RSUD dr. ADNAAN WD PAYAKUMBUH

Tindakan pembedahan dapat menimbulkan berbagai keluhan dan gejala, salah
satunya adalah mual dan muntah pasca operasi. Menurut WHO, Insiden mual dan
muntah pasca operasi yang dilaporkan sebesar 30% di semua pasien pasca bedah
dan hingga 80% di pasien berisiko tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
hubungan GERD dengan kejadian mual dan muntah pada pasien pasca dengan
spinal anestesi di RSUD Adnaan WD Payakumbuh. Jenis penelitian ini
menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan metode penelitian
kuantitatif. Sampel diambil menggunakan cara purposive sampling. Pengumpulan
data dilakukan di RSUD Adnaan WD Payakumbuh pada bulan Maret 2025.
Teknik pengumpulan datanya menggunakan lembar observasi skala skala gordon
dan GERD-Q. Sampel berjumlah 63 orang. Hasil penelitian menemukan bahwa
banyak responden berusia pada kategori dewasa akhir yaitu sebanyak 31,7%,
jenis kelamin perempuan sebanyak 60,3%, lama operasi 1 – 2 jam sebanyak
71,4%, lama puasa 6 – 8 jam sebanyak 76,2%. Paling banyak memiliki GERD
sebanyak 54,0% dan mengalami mual dan muntah sebanyak 61,9%. Ada
hubungan riwayat GERD dengan kejadian mual dan muntah pasca operasi pada
pasien spinal anestesi di RSUD Adnaan WD Payakumbuh dengan nilai p = 0.005