PROFIL DERMATITIS KONTAK OKUPASI PADA PETUGAS PENGELOLA SAMPAH DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PADANG TAHUN 2024

Latar Belakang: Lingkungan kerja yang melibatkan kontak langsung atau permukaan yang sering disentuh meningkatkan risiko gangguan kulit, terutama pada petugas pengelola sampah. Sampah mengandung bahan berbahaya seperti racun dan alergen yang dapat menyebabkan dermatitis kontak akibat kerja (DKO), yang terdiri dari dermatitis kontak iritan (DKI) dan dermatitis kontak alergi (DKA)

Petugas pengelola sampah berisiko tinggi mengalami kedua jenis dermatitis ini Tujuan: Untuk mengetahui profil dermatitis kontak okupası pada pekerja pengelola sampah di dinas lingkungan hidup Kota Padang tahun 2024

Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan teknik pengambilan sampel non probability sampling melalui accidental sampling terhadap 66 responden. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dengan bantuan perangkat lunak SPSS untuk mendeskripsikan karakteristik setiap variabel yang diteliti

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas petugas pengelola sampah mengalami dermatitis kontak okupası, dengan 92,5% responden mengalami dermatitis kontak Sebagian besar responden berusia≥ 30 tahun (85,1%) dan mayoritas berjenis kelamin laki-lakı (91%) Rata-rata masa kerja responden adalah ≥2 tahun (94%), dan sebagian besar responden memiliki lama kontak dengan bahan kimia 8 jam per hari (80,3%) Sebagian besar responden tidak memiliki riwayat atopi (73,1%) Semua responden memiliki perilaku personal hygiene yang baik dan sebagian besar telah menggunakan alat pelindung diri (APD) yang memenuhi standar (83,6%)

Kesimpulan: Sebagian besar petugas pengelola sampah di Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang mengalami dermatitis kontak okupası, dengan faktor usia, jenis kelamin, masa kerja, lama kontak dengan bahan kimia, dan penggunaan APD yang mempengaruhi prevalensi penyakit tersebut