Hubungan Derajat Septum Deviasi pada Pemeriksaan CT Scan Sinus Paranasal dengan Derajat Obstruksi Hidung di RSI Siti Rahmah.

VIONI YOLISA FITRI, NPM : 2110070100139 (2025) Hubungan Derajat Septum Deviasi pada Pemeriksaan CT Scan Sinus Paranasal dengan Derajat Obstruksi Hidung di RSI Siti Rahmah. Other thesis, UNIVERSITAS BAITURRAHMAH.

[thumbnail of VIONI YOLISA FITRI 2025.pdf] Text
VIONI YOLISA FITRI 2025.pdf

Download (853kB)

Abstract

Latar Belakang: Septum Deviasi adalah kondisi di mana septum hidung tidak sejajar dengan garis tengah, yang mengakibatkan penyempitan rongga hidung dan dapat mengganggu fungsi pernapasan

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan derajat septum deviası pada pemeriksaan CT scan sinus paranasal dan derajat obstruksi hidung di RSI Siti Rahmah Padang

Metode: Lingkup penelitian ini mencakup bidang radiologi dan THT-KL Penelitian ini bersifat observasional dengan desain cross-sectional yang melibatkan 34 peserta penelitian. Data dikumpulkan selama periode Agustus hingga Desember 2024. Analisis data meliputi deskripsi distribusi frekuensi (analisis univariat) dan pengujian hubungan antara variabel menggunakan uji korelasi Spearman (analisis bivartat). Seluruh proses analisis data dilakukan menggunakan perangkat lunak statistik SPSS

Hasil: Mayoritas pasien adalah perempuan (67,6%) dan berada dalam kelompok usia dewasa (52,9%). Gambaran septum deviasi menunjukkan distribusi yang seimbang antara deviasi ke kanan dan ke kiri, dengan mayoritas pasien mengalami derajat deviasi ringan (91,2%). Derajat obstruksi hidung paling banyak adalah obstruksi sedang (44,1%). Analisis hubungan antara derajat septum deviasi dan derajat obstruksi hidung menunjukkan korelasi yang sangat rendah (r = -0,038) dan tidak signifikan secara statistik (p>0,05), yang mengundikasikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut.

Kesimpulan: Mayoritas pasien adalah perempuan dan berada dalam kelompok usia dewasa. Gambaran septum deviasi menunjukkan distribusi yang seimbang antara deviasi ke kanan dan ke kiri, dengan sebagian besar pasien mengalamı derajat deviasi ringan. Derajat obstruksi hidung yang paling umum adalah obstruksi sedang Analisis hubungan antara derajat septum deviasi dan derajat obstruksi hidung menunjukkan korelasi yang sangat rendah dan tidak signifikan secara statistik, yang mengindikasikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Temuan ini menyiratkan bahwa faktor lain mungkin lebih berpengaruh dalam menyebabkan obstruksi hidung pada pasien dengan septum deviasi

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Septum Deviasi, Obstruksi Hidung, Skor NOSE.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran > Program Studi Kedokteran Umum
Depositing User: Suci Yasefia
Date Deposited: 06 Feb 2025 03:42
Last Modified: 06 Feb 2025 03:42
URI: http://repository.unbrah.ac.id/id/eprint/1882

Actions (login required)

View Item
View Item