UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe barbadensis Miller) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Porphyromonas gingivalis

Penyakit periodontal seperti periodontitis disebabkan oleh infeksi bakteri Porphyromonas gingivalis. Penggunaan antibiotik dalam pengobatan penyakit ini sering kali menimbulkan resistensi, sehingga diperlukan alternatif dari bahan alami. Lidah buaya (Aloe barbadensis Miller) diketahui mengandung senyawa aktif seperti saponin, flavonoid, tanin, dan antrakuinon yang memiliki sifat antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak lidah buaya terhadap pertumbuhan Porphyromonas gingivalis melalui pengukuran zona hambat, konsentrasi hambat minimum (KHM), dan Konsentrasi bunuh minimum (KBM). Desain penelitian ini adalah eksperimen laboratorium dengan metode difusi cakram untuk uji zona hambat dan metode dilusi untuk penentuan tuan KHM dan KBM. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 3,12%, 6,25%, 12,50%, 25%, 50%, dan 100%, dengan kontrol positif metronidazole dan kontrol negatif etanol 96%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak lidah buaya efektif menghambat pertumbuhan Porphyromonas gingivalis. Diameter zona hambat terbesar terdapat pada konsentrasi 100% (27,16 mm), sedangkan konsentrasi terkecil 3,12% menghasilkan zona hambat 8,8 mm. Nilai KHM ditemukan pada konsentrasi 3,12%, dan nilai KBM pada konsentrasi 12,50%. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak lidah buaya, semakin besar daya hambat yang dihasilkan, bahkan pada konsentrasi 50% dan 100%, efektivitasnya lebih tinggi dari metronidazole. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak lidah buaya memiliki potensi sebagai agen antibakteri alami terhadap Porphyromonas gingivalis dan dapat menjadi alternatif dalam pengobatan penyakit periodontal