Pengaruh Dadiah Dan Metformin Terhadap Ukuran Diameter Tubulus Seminiferus Dan Jumlah Sel Sertoli Pada Testis Tikus Model Diabetes Melitus.

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) mempengaruhi fungsi banyak organ tubuh, termasuk organ reproduksi menyebabkan kerusakan testis, seperti atrofi tubulus seminiferus dan penurunan jumlah sel Sertoli, yang berisiko meningkatkan infertilitas metformin sebagai terapi DM menunjukkan dampak positif terhadap spermatogenesis, tetapi efeknya masih terbatas. Dadiah yang merupakan makanan traditional khas Sumatera Barat diketahui mengandung probiotik yang berpotensi meningkatkan kesehatan reproduksi. Tujuan: Mengetahui pengaruh dadiah dan metformin terhadap ukuran diameter tubulus seminiferus dan jumlah sel Sertoli pada testis tikus model diabetes melitus. Metode: Penelitian eksperimental dengan desain post test only control group dilakukan pada 25 ekor tikus jantan galur Wistar yang dipilih dengan teknik random sampling. Diabetes dunduksi dengan dosis 45 mg/kg BB Terdapat 5 kelompok kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dadiah, metformin dan kombinasi dadiah dan metformin. Hasil: Kelompok kontrol positif mengalami penurunan jumlah sel Sertoli (34,5±5,32) dan diameter tubulus seminiferus (178,35±36,01). Kelompok yang diberi dadiah menunjukkan peningkatan jumlah sel Sertoli (45,60±10,16) dan ukuran diameter tubulus seminiferus (209,71±51,03). Kelompok metformin menunjukkan perbaikan lebih signifikan, dengan jumlah sel Sertoli (63,8±6,98) dan diameter tubulus seminiferus (223,08±55,80) Kelompok kombinasi memberikan hasil terbaik dengan peningkatan jumlah sel Sertoli (81,4±7,33) dan diameter tubulus seminiferus yang mendekati normal (230,11±20,14). Dadiah dan metformin berpengaruh positif terhadap jumlah sel Sertoli (p-value 0,000) dan ukuran diameter tubulus seminiferus (p-value = 0,002). Kesimpulan: Dadiah dan metformin memiliki pengaruh positif terhadap ukuran diameter tubulus seminiferus dan jumlah sel Sertoli testis tikus model diabetes dengan kombinasi keduanya memberikan pengaruh paling signifikan.