MUHAMAD ANTON MAULANA, NPM : 2110070100042 (2025) PROFIL PASIEN PRESBIAKUSIS POLI KLINIK THT - KL RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH PADANG PERIODE TAHUN JANUARI 2023-DESEMBER 2024. Other thesis, UNIVERSITAS BAITURRAHMAH.
![[thumbnail of MUHAMMAD ANTON MAULANA 2025.pdf]](https://repository.unbrah.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
MUHAMMAD ANTON MAULANA 2025.pdf
Download (789kB)
Abstract
Latar Belakang: Presbiakusis merupakan gangguan kemampuan pendengaran sensori neural yang simetris bilateral dan terjadi bersamaan dengan pertambahan usia ditandai dengan gangguan pendengaran frekuensi tinggi Gangguan pendengaran ini bersifat neurosensorik bilateral progresif, irreversible, dan simetris yang sering terjadi pada lansia (>60 tahun)
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Profil pasien presbiakusis di Rumah Sakit Islanı Siti Rahmah Padang Periode Januari 2023 Desember 2024
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan observasional deskriptif dengan desain cross sectional menggunakan data sekunder dengan teknik total sampling. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 32 data dengan teknik pengambilan data total sampling. Pada penelitian inı analisa data dilakukan dengan analisis univariat menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS)25
Hasil: Dari 32 sampel data yang didapatkan, pasien Presbiakusıs dengan jenis kelamin perempuan yaitu berjumlah 17 orang (53,1%) merupakan hasil terbanyak dibanding laki-laki Pasien Presbiakusis dengan kelompok usia tertinggi ≥ 65 tahun yaitu berjumlah 21 orang (65,6%). Pasien Presbiakusis dengan frekuensi terbanyak adalah ada komorbiditas yaitu berjumlah 25 orang (78,13%) dengan komorbiditas paling tinggi adalah hipertensi. Ditemukan pasien Presbiakusis dengan gangguan pendengaran kategori gangguan dengar sedang yaitu berjumlah 13 orang (40,6%) merupakan hasil tertinggi
Kesimpulan: Pasien presbiakusis lebih banyak ditemukan pada perempuan dibandingkan laki-laki, dengan proporsi terbesar berada pada kelompok usia 265 tahun, menunjukkan prevalensi yang lebih tinggi pada kelompok usia lanjut. Sebagian besar pasien memiliki komorbiditas, terutama hipertensı, yang menjadi faktor risiko dominan dalam kasus ini. Kebanyakan pasien mengalami gangguan pendengaran dengan derajat sedang, dibandingkan kategori ringan, sedang berat dan sangat berat. Deteksi dini, pendidikan, dan manajemen terpadu diperlukan untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Presbiakusis, Lansia |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Program Studi Kedokteran Umum |
Depositing User: | Suci Yasefia |
Date Deposited: | 06 Feb 2025 03:37 |
Last Modified: | 06 Feb 2025 03:37 |
URI: | http://repository.unbrah.ac.id/id/eprint/1821 |