PERBEDAAN EFEK DADIAH DENGAN OBAT ANTI DIABETES ORAL TERHADAP JUMLAH KOLONI BAKTERI ASAM LAKTAT DAN PERBAIKAN HISTOPATOLOGI USUS HALUS PADA TIKUS MODEL

Diabetes melitus adalah penyakit metabolik kronis yang menyebabkan hiperglikemin dan beragam komplikasi, termasuk stres oksidatif dan disbiosis mikrobiota usus Tingginya kadar glukosa darah menghasilkan reaktif oksigen spesies (ROS) yang merusak mukosa usus, mengurangi koloni bakteri asam laktat, dan memicu peradangan. Dadiah (fermentasi susu kerbau khas Sumatera Barat), diketahui memiliki potensi untuk menurunkan kadar gula darah serta mengurangi stres oksidatif melalui aktivitas antioksidan endogen. Di sisi lain, metformin adalah obat anti-diabetes lini pertama yang banyak digunakan karena dapat menurunkan produksi glukosa. Tujuan: Mengetahui perbedaan efek dadiah dengan obat anti diabetes oral terhadap jumlah koloni bakteri asam laktat dan perbaikan histopatologi usus halus pada tikus model diabetes. Metode: Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan 25 tikus Rattus norvegicus yang dibagi menjadi lima kelompok kontrol negatif, kontrol positif (diabetes tanpa intervensi), perlakuan metformin, perlakuan dadiah, dan kombinası dadiah- metformin. Diabetes diinduksi menggunakan streptozotocin (STZ) dosis 45 mg/kg BB. Jumlah kolonı bakteri asam laktat diukur melalui kultur bakteri pada media MRS agar, sedangkan perbaikan histopatologi usus dinilai menggunakan Barthel- Manja Inflammatory Score Hasil: Menunjukkan bahwa dadiah dan kombinasi dadiah-metformin secara signifikan meningkatkan jumlah koloni bakteri asam laktat dan memperbaiki histopatologi usus lebih baik dibandingkan dengan metformin saja. Kesimpulan: Dadiah memiliki potensi sebagai terapi tambahan untuk mengatasi komplikasi gastrointestinal pada diabetes melalui perbaikan mikrobiota dan kondisi jaringan usus, dengan kombinasi dadiah-metformin menunjukkan hasil yang paling efektif.