HUBUNGAN FAKTOR RISIKO JATUH DENGAN LEVEL RISIKO JATUH PASIEN LANSIA DI PUSKESMAS LUBUK KILANGAN TAHUN 2024

MUHAMMAD ARIF ILHAM, NPM : 2110070100077 (2024) HUBUNGAN FAKTOR RISIKO JATUH DENGAN LEVEL RISIKO JATUH PASIEN LANSIA DI PUSKESMAS LUBUK KILANGAN TAHUN 2024. Other thesis, UNIVERSITAS BAITURRAHMAH.

[thumbnail of MUHAMMAD ARIF ILHAM 2024.pdf] Text
MUHAMMAD ARIF ILHAM 2024.pdf

Download (889kB)

Abstract

Masa lanjut usia adalah tahap terakhir dalam kehidupan seseorang Penurunan dalam sistero neuromuskular merupakan salah satu dari berbagai penurunan yang menghambat aktivitas fisik dan sehari-hari para lansia Lansia bisa mengalamı masalah keseimbangan, yang meningkatkan risiko jatuh. Faktor risiko jatuh diklasifikasikan sebagai faktor intrinsik atau ekstrinsik Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuin Hubungan Faktor Risiko Jatuh Pada Level Risiko Jatuh Pasien Lansia Di Puskesmas Lubuk Kilangan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain cross sectional menggunakan data primer dengan jumlah sampel 84 responden Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pasien lansia berdasarkan level risiko jatuh didapatkan hasil paling banyak adalah tidak ada risiko sebanyak 62 orang (68,9%), risiko rendah 22 orang (24%) dan risiko tinggi 6 orang (6,7%). Hasil uji statistik menggunakan chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan riwayat jatuh dengan level risiko jatuh dengan nilai (p=0,000), terdapat hubungan diagnosis sekunder dengan level risiko jatuh dengan nilai (p=0,001), terdapat hubungan alat bantu jalan dengan level risiko jatuh dengan nilai (p=0,000), tidak terdapat hubungan obat dengan level risiko jatuh dengan nilai (p=0.210), terdapat hubungan gaya berjalan dengan level risiko jatuh dengan nilai (p=0,000), dan tidak terdapat hubungan status mental dengan level risiko jatuh dengan nilai (p=0,796) Kesimpulan: Mayoritas lansia di berdasarkan level risiko jatuh adalah tidak ada risiko. Terdapat hubungan riwayat jatuh dengan level risiko jatuh. Terdapat hubungan diagnosis sekunder dengan level risiko jatuh. Terdapat hubungan alat bantu jalan dengan level risiko jatuh. Tidak terdapat obat hubungan dengan level risiko jatuh. Terdapat hubungan gaya berjalan dengan level risiko jatuh. Tidak terdapat hubungan status mental dengan level risiko jatuh.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Lansia, Faktor risiko, Jatuh.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran > Program Studi Kedokteran Umum
Depositing User: Suci Yasefia
Date Deposited: 18 Dec 2024 03:44
Last Modified: 18 Dec 2024 03:44
URI: http://repository.unbrah.ac.id/id/eprint/1617

Actions (login required)

View Item
View Item