UJI KEBOCORAN LEAD APRON DI RSUD PROF. DR. M. ALI HANAFIAH SM, BATUSANGKAR TAHUN 2022

Lead Apron adalah celemek timbal yang dirancang untuk melindungi tubuh darı bahaya radiasi (Yulihendra, 2002). Berdasarkan observasi yang di lakukan olch peneliti di RSUD Prof. Dr. M. Ali Hanafiah SM, Batusangkar dijumpai penyimpanan lead apron yang salah. Menurut (Permenkes No. 1250 Tahun 2009), Penyimpanan dan peletakan apron Pb tidak boleh dilipat dan tidak boleh digantung Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya kebocoran pada lead apron.

Penelitian ini dilakukan di RSUD Prof. Dr. M. Ali Hanafiah SM, Batusangkar Tahun 2022 pada bulan Mei 2022. Metode yang di gunakan adalah Kuantitatif dengan metode eksperimen Setiap lead apron dibagi menjadi 4 kuadran, yaitu sisi kanan atas, sisi kiri atas, sisi kanan bawah dan sısı kiri bawah. Setiap kuadran dilakukan pengujian dengan faktor eksposi 70 kV dan 16 mAs. Kemudian dilakukan pengamatan mengenai ada tidaknya lubang atau retakan Hasil pengukuran akan dibandingkan dengan teori (Lambert et al, 2001) Menurut Lambert, Kebocoran apron masih bisa diterima jika pada daerah kritis kurang dari 15 mm² dan jika pada daerah non kritis kurang darı 670 mm²

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 lead apron yang diteliti mengalamı kebocoran yaitu pada lead apron A, kuadran 3 dengan luas kebocoran 39,15 mm² dan lead apron A₁ kuadran 4 dengan luas 32,23 mm² Kemudian kebocoran pada lead apron A2 kuadran 3 dengan luas 15,59 mm² dan lead apron Az kuadran 4 dengan luas 60,78 mm². Dari hasil penelitian kebocoran lead apron pada kuadran 3 dan kuadran 4 merupakan daerah kritis yang menurut teori Lambert tidak boleh melebihi 15 mm² sehingga lead apron yang diteliti tidak layak digunakan sebagai alat pelindung dırı (APD).