PENGARUH PEMBERIAN CAIRAN INFUS HANGAT TERHADAP SHIVERING INTRA OPERATIF MENGGUNAKAN TEKNIK SPINAL ANESTESI DI RSUD RASIDIN PADANG

Shivering intra operatif menyebabkan ketidaknyamanan pasien selama tindakan pembedahaan menggunakan spinal anestesi yang dapat mengganggu keadaan fsiologis pasien. Salah satu intervensi yang digunakan untuk mencegah terjadinya shivering dilakukan pemberian cairan infus hangat dengan suhu 37°C diruang intra operatif Tujuan Untuk mengetahui pengaruh pemberian cairan infus hangat terhadap shivering intra operatif menggunakan teknik spinal anestesi di RSUD dr. Rasıdın Padang. Metode Jenis penelitian ini yaitu Pre Eksperiment dengan desain One-Group Pre Test-Post Test Populasi adalah seluruh pasien yang menjalani operasi dengan teknik anestesi spinal di RSUD dr. Rasıdın Padang sebanyak 36 sampel dengan teknik purposive sampling dengan analısa data ujı wilcoxone Hasıl Derajat shivering sebelum pemberian infus hangat terbanyak adalah derajat 2 yaitu 18 responden (50,0%), sedangkan sesudah pemberian infus hangat derajat shivering pada 5 menit terbanyak adalah derajat 1 yaitu 24 responden (66,7%), derajat shivering 10 menit terbanyak adalah derajat 1 yaitu 29 responden (80,6%), derajat shivering 15 menit terbanyak adalah derajat 1 yaitu 21 responden (58,3%), dan ada pengaruh pemberian infus hangat terhadap shivering intra operatif menggunakan teknik spinal anestesi pada waktu 5, 10 dan 15 menit di RSUD dr Rasıdın Padang dengan p-value 0.000 Kesimpulan ada pengaruh pemberian infus hangat terhadap shivering intra operatif menggunakan teknik spinal anestesi sehingga pemberian infus hangat ini dapat di gunakan untuk mencegah shivering