Hubungan Anestesi Umum Terhadap Perubahan Fungsi Kognitif Pasien di Rumah Sakit TK.III dr. Reksodiwiryo Padang

Masalah yang terjadi pada pasien berumur 45-90> dengan menggunakan anestesi umum adalah perubahan fungsi kognitif Beberapa faktor resiko yang menyebabkan terjadinya perubahan fungsi kognitif setelah diberikan anestesi umum adalah obat inhalasi dan TIVA (Total Intravenous anaesthesia) Skor yang paling sederhana dapat mengukur terjadinya perubahan fungsi kognitif adalah MMSE (Mim Mental State Examination) dengan kerjadian Perubahan Fungsi Kognitif setelah diberikan Anestesi Umum Inhlası dan TIVA (Total Intravenous Anaesthesia) di Rumah Sakit TK III dr Reksodiwiryo Padang Tujuan Mengetahui hubungan anestesi umum terhadap perubahan fungsi kognitif pasien di Rumah Sakit TK. III Reksodrworyo Padang Metode Jenis Penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah pasien yang menggunakan anestesi umum Inhlast dan TIVA (Total Intravenous Anasthesia) berumur 45-90> periode 3 bulan terakhir sebanyak 115 pasien. Variabel independen adalah Anestesi Umum dan Variabel dependen Fungsi Kognitif. Analisa data dilakukan

secara bertahap meliputi univariat. Analisa univariat menggunakan tabel distribusı frekuensi dengan menggunakan uji statistik Chi-Square Hasil Hasil Penelitian menunjukan pasien perempuan yang menggunakan Anestesi umum Inhalasi dan TIVA (Total Intravenous Anasthesia) paling banyak adalah 36 orang (66,7%), Sedangkan pasien laki-laki yang menggunakan anestesi umum TIVA (Total Intravenous Anasthesia) dan inhalasi sebanyak 21 orang (38,8%). Hasil Uji Statistik menggunakan uji Chi-Square di dapatkan nilaı signifikansi sebesar p=0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan anestesi umum terhadap perubahan fungsi kognitif pasien anestesi umum di Rs TK.III dr. Reksodiwiryo Padang

Kesimpulan Terdapat hubungan anestesi umum terhadap perubahan fungsi kognitif pasien anestesi umum di Rs TK.III dr. Reksodiwiryo Padang