PERBANDINGAN PENGGUNAAN JARUM CUTTING SPINAL UKURAN 26G dan 27G TERHADAP PREVALENSI KEJADIAN POST DURAL PUNCTURE HEADACHE (PDPH) PASCA ANESTESI SPINAL DI RSUD RASIDIN PADANG

PDPH adalah komplikasi iatrogenik dari anestesi spinal yang disebabkan oleh tusukan atau laserasi dari duramater yang menyebabkan kebocoran cairan serebrospinal (LCS). Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian PDPH salah satunya adalah ukuran jarum spinal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penggunaan jarum cutting spinal ukuran 26G dan 27G terhadap kejadian PDPH pasca anestesi spinal di RSUD dr Rasıdın Padang. Metodologi Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain observasi Dan sampel dalam penelitian ını berjumlah 36 pasien yang terbagi menjadi 2 kelompok sampel sesuai dengan kriteria inklusif dan ekslusif Kejadian PDPH pada jarum cutting spinal 26G sebanyak 5 responden (27,8%) dan cutting spinal 27G sebanyak 0 responden dengan Hasıl pada jarum tipe 26G didapatkan 5 orang (27,8%) mengalami kejadian PDPH dan jarum tipe 27G tidak terdapat pasien yang mengalami PDPH. Pada hasil analisis didapatkan bahwa p-value 0,045 < 0,05 yang berarti bahwa adanya perbedaan yang bermakna antara ukuran jarum 26G dan 27G terhadap kejadian PDPH pada pasien pasca anestesi spiral di RSUP dr Rasidin Padang Kesimpulan terdapat perbedaan penggunaan jarum cutting spinal no 26G dengan jarum cutting spinal no 27G terhadap kejadian PDPH pada pasien pasca anestesi spinal.